Sabtu, 23 November 2013

Otak dan Kecerdasan

Ravi dan rekannya beradu tatap, kemudian menuliskan kode di atas kertas putih dan menyerahkan kepada seorang pria di pinggir panggung. Pria itu menggeser bidak catur di papan besar sesuai langkah yang diinginkan bocah belasan tahun tersebut. Ravi dan rekannya tidak bisa melihat papan bidak tersebut. Mereka bermain dengan pikiran, membayangkan, mengingat langkah sebelumnya, memperkirakan langkah lawan, sekaligus memikirkan langkah bidak sendiri guna mengunci lawan. Permainan sebagai pembuka acara diskusi mengenain “Optimisasi Otak untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia” yang diselengarakan PfizerPressCircle itu selesai setelah 12 langkah. Permainan “Catur Buta” itu bagi Ravi, yang master catur pada usia belia, tidaklah terlampau sulit. Aksi bocah itu sekaligus menggambarkan betapa menakjubkannya kerja otak.

Iteligensi hanyalah satu kemampuan kapasitas otak. Fungsi dasar otak antara lain melihat, merasa, meraba, bergerak, keseimbangan, mendengar, dan pengaturan fungsi organ tubuh. Adapun fungsi luhur otak adalah seputar intelektual kognitif, ingatan, perilaku, dan emosi.

Otak memiliki sekitar 100 milliar sel dengan kecepatan berkembang neuron atau sel otak 50.000-100.000 per detik. Sebagiannya akan mati. Sel-sel mengatur diri menjadi kluster. Kluster yang rapat disebut modul, sedangkan kluster yang menjalin hubungan komunikasi dengan modul-modul lain disebut dengan sirkuit.
Pembentukan inteligensi terjadi ketika sirkuit-sirkuit membentuk hubungan-hubungan yang spesifik guna memproses informasi yang masuk ke otak, membentuk suatu sistem. Setiap sistem berhubungan dengan sistem lain membentuk daerah spesifik di korteks yang membentuk sistem pembelajaran otak.


Begitu mengagumkan sekaligus misteriusnya otak manusia yang telah Tuhan ciptakan untuk kita. Tak heran, berbagai mitos seputar otak dan kecerdasanbermunculan, begitu pula satu per satu berbagai penelitian mematahkan mitos-mitos tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar