Rabu, 04 Juni 2014

Rangkuman Buku “Messi Dona, Biografi Lionel Messi”

Lionel Messi atau yang sering dipanggil Mesaya mempunyai nama lengkap Lionel Andres Messi yang lahir pada tanggal 24 Juni 1987 di suatu areal sederhana di pinggiran Kota Rosario Provinsi Santa Fe, Argentina 26 tahun silam, ia lahir dan dibesarkan di Rosario, kota kecil berjarak 300-an km dari Buenos Aires Argentina. Messi kecil berasal dari sebuah keluarga yang sederhana di pinggiran Kota Rosario. Ayahnya, Jorge Messi adalah seorang tukang logam yang merangkap sebagai seorang pelatih sepak bola di Grandoli, sedangkan ibunya hanya bertugas mengurusi urusan rumah tangga di rumah.

Lionel Messi muda memulai perkenalan pertamanya dengan dunia sepak bola di sebuah lapangan yang tandus, dengan permukaan tanah yang tidak rata, bahkan sering kali terdapat sejumlah bebatuan dan sedikit pecahan kaca, dimana lapangan sepak bola tersebut sering di gunakan oleh sebuah tim lokal, Grandoli yakni merupakan salah satu tim amatir sepak bola yang dilatih oleh ayahanda Lionel Messi yakni Jorge Messi. Atas desakan neneknya, Messi yang sejak kecil terlihat memiliki bakat sepak bola, bergabung dengan klub Grandoli ketika klub tersebut sedang kekurangan seorang pemain.

Messi kecil bisa dikatakan kekurangan asupan gizi yang bisa dikarenakan keterbatasan ekonomi keluarga atau kebiasaan sulit makan pada waktu kecil. Untuk merawat Messi kecil, paling tidak dibutuhkan suntikan hormon vitamin yang dibutuhkan oleh Messi setiap hari yang digunakan untuk membantu proses pertumbuhan Messi, Hal tersebut terdiagnosa pada saat Messi berumur 11 tahun, masa dimana Messi masih sangat bercita-cita sebagai seorang pemain sepakbola profesional.

River Plate adalahklub pertama yang menunjukan ketertarikannya terhadap kemajuan Messi kecil dalam mengolah si kulit bundar. Namun pada waktu itu ekonomi Argentina sedang mengalami kehancuran akibat krisis moneter yang terjadi hampir di seluruh negara berkembang, termasuk Argentina, sehingga klub River Plate tidak mampu membayar biaya pengobatan untuk Messi yang mencapai $800 per bulan. Ketika tidak ada satu klub pun yang sanggup membayar perawatan Messi, maka ayahnya Jorge Messi memutuskan untuk membawanya ke Spanyol dengan menghubungi beberapa kerabatnya di Katalonia, dan Jorge Messi mendapatkan saran untuk menghubungi klub Barcelona yang pada saat itu sedang mencari bibit-bibit pemain muda berbakat di Eropa dan Amerika.

Barcelona menunjukan keinginanya untuk menawarkan Messi dalam sebuah pertandingan uji coba. Di dalam pertandingan perdananya dengan Barcelona, Messi mencetak lima gol dan mengejutkan semua penonton atas bakat besarnya sebagai pemain muda Argentina.

 Lembar cerita kesuksesan Messi terajut ketika keberaniannya menuju daratan Eropa, jauh meninggalkan negara asalnya Argentina. Pemuda kelahiran Rosario Provinsi Santa Fe, kota kelahiran Che Guevara “sang reolusioner”, 21 tahun yang lalu ini dengan penuh kepercayaan diri berkarir di Barcelona B. Talenta yang ada dalam jiwa Messi semakin meningkat dengan didampingi sang ayah yang setia memberi semangat moral.

Manajemen Barcelona dengan cermat tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan tanda tangannya. Tanpa menunggu lama dan kehilangan sang “super star”, di restoran klub Tennis manajemen segera membuat kontrak perjanjian diatas selembar serbet. Bukan tanpa alasan dan itulah peluang barcelona agar Messi tidak diambil klub lain.
Carles Rexach, meminta kepada pelayan restoran untuk menjadi saksi kontrak perjanjian. Rexach menulis di secarik kertas “Saya sebagai direktur olahraga klub, menjamin bahwa klub bertanggung jawab pada kehidupan keluarga Messi jika mereka bersedia tinggal di Barcelona dan sang anak bergabung bersama klub.” (hlm. 14).

Secara perlahan tapi pasti sarana dan prasarana untuk Messi diperhatikan termasuk masalah kesehatan. Maklum saja, Messi memiliki kelainan kekurangan hormon pertumbuhan. Dana yang tidak sedikit dikeluarkan oleh Barcelona untuk biaya suntikan hormon pertumbuhan. Sebelum mendapatkan perawatan medis di Barcelona, tinggi badan Messi konon hanya sekitar 140 cm sehingga kakinya tidak dapat menyentuh permukaan tanah saat sedang duduk dibangku cadangan. Namun sejak Messi mulai mendapatkan perawatan suntikan hormon pertumbuhan, tubuh Messi mulai mengalami perubahan dan bertambah tinggi hingga mencapai 169 cm.

Semua yang diberikan Barcelona untuk Messi bukan merupakan hal yang sia-sia, semua dibayar mahal oleh Messi dengan membawa Barcelona mendapatkan berbagai macam trofi piala ke dalam lemari piala Barcelona. Persembahan treble winner kepada Barcelona yakni meraih gelar la liga, copa del rey, dan liga champions merupakan persembahan terbaiknya bersama Barcelona. Atas persembahan itulah, Messi akhirnya meraih penghargaan sebagai pemian terbaik dunia selama 4 tahun berturut-turut yakni pada tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012. Semua ini dipersembahkan Messi untuk kedua orang tuanya serta klub yang telah membesakan namanya sampai sekarang ini yaitu Barcelona.

Banyak orang yang sering kali menyamai Messi sebagai penerus atau titisan dari Diego Armando Maradona karena, banyaknya kesamaan di antara mereka berdua yang sama-sama sebagai orang Argentina yang lahir dan besar disana dengan nasib yang tidak jauh berbeda antara keduanya. Kesamaan lainnya adalah Messi dan Maradona sama-sama memiliki ukuran badan yang terbilang kecil dibandingkan orang-orang barat lainnya dengan menggunakan kaki utama yaitu kaki kiri atau kaki kidal dalam melakukan passing, shoting dan mengolah bola lainnya. Kesamaan yang paling terlihat antara keduanya adalah ketika Lionel Messi mencetak gol dengan cara yang hampir sama dengan yang dilakukan oleh Maradona, pada saat bulan Mei pada semifinal Piala Raja Spanyol (Copa del Rey 2007) dalam leg pertama melawan Getafe dan hal ini dilakukan oleh Maradona saat mencetak gol juga ke gawang Inggris di Piala Dunia 1986. Maka tak heran jika banyak orang yang menganggap bahwa Messi merupalan titisan dari legenda hidup sepakbola Diego Armando Maradona.


1 komentar: