Bantuan langsung sementara masyarakat atau
yang sering disebut dengan (BLSM) merupakan suatu program bantuan pemerintah
yang di tujukan kepada rakyat-rakyat Indonesia maupun rakyat Indonesia yang
kurang mampu menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi
dirasa kurang tepat sasaran karena, bantuan ini hanya bersifat sementara dan
mungkin saja dapat memunculkan suatu instrumen politik di dalam pemerintahan. Bantuan
langsung sementara masyarakat sebenarnya tidak akam berdampak atau membuat
suatu perubahan terhadap pengurangan kemiskinan yang ada di republik Indonesia ini,
bahkan dalam pembagiannya pun mungkin tidak merata untuk semua rakyat miskin
dan untuk mendapatkannya pasti akan antri berdesak-desakan seperti pembagian
sembako karena, pada dasarnya setiap masyarakat miskin ingin mendapatkan
sesuatu yang dapat menjaga kelangsungan kehidupan sehari-hari baik berupa bahan
pokok maupun berupa non bahan pokok.
Untuk mengatasi angka kemiskinan di Indonesia ini
sebenarnya tidak membutuhkan bantuan langsung sementara masyarakat melainkan
diberikan lapangan kerja yang seluas-luasnya untuk masyarakat Indonesia yang
menjadi pengangguran sehingga jika angka pengangguran dapat di kurangi maka
secara otomatis angka kemiskinan pun dapat teratasi secara perlahan karena,
pada dasarnya salah satu factor besarnya angka kemiskinan adalah banyaknya
angka pengangguran masyarakat di Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti
Jakarta dan kota-kota besar lainnya sehingga dibutuhkan lapangan kerja yang
luas. Agar pertumbuhan ekonomi
memiliki korelasi dengan penciptaan lapangan kerja. "Goverment
spending harus dibuat untuk membangun
infrastruktur padat karya bukan untuk di buat berupa bantuan langsung
sementara masyarakat (BLSM).