Rabu, 01 Mei 2013

Perdukunan vs Globalisasi


Pada era globalisasi yang sangat berkembang cepat seperti sekarang ini, banyak individu ataupun masyarakat yang sekiranya bersaing secara ketat antara satu dengan yang lain, dan tidak banyak individu juga yang ingin mencari suatu masukan dari orang lain ataupun mencari jalan pintas yang di anggap dapat memenangi persaingan dengan individu lain. Hal seperti itu tidak asing lagi bagi masyarakat pada umumnya pada masa era globalisasi pada sekarang ini, dimana salah satunya adanya banyak orang yang berbondong-bondong mencari seseorang yang dianggap mempunyai suatu kelebihan yang dianggapnya dapat memberikan suatu gambaran kedepan bagi individu, dimana salah satu nya lewat praktik perdukunan seperti yang sedang heboh dibicarakan saat ini.

Apakah sebenarnya praktik perdukunan itu ? praktik perdukunan sebenarnya adalah suatu praktik yang tidak bersifat fisik dan praktik yang sifatnya non medis, dimana yang membuka praktik tersebut merupakan orang pintar yang dianggap memiliki kelebihan ataupun memiliki ilmu kebatinan yang tidak semua orang memilikinya yang dalam kata lain yang sering didengar oleh masyarakat khususnya masyarakat Indonesia adalah dukun.

Perdukunan sebenarnya bukan terjadi pada saat era globalisasi yang modern saat sekarang ini saja, tetapi sudah ada sejak dulu kala pada saat jaman nenek moyang kita yang namanya praktik perdukunan sudah terjadi dimasyarakat, bahkan praktik perdukunan yang terjadi saat sekarang ini dengan praktik perdukunan yang jauh sebelum era globalisasi yang modern ini kata-kata perdukunan lebih dikenal oleh masyarakat sebelum era globalisasi saat ini karena, di era globalisasi saat ini sudah terdapat banyak cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dapat dibuktikan secara kasat mata melalui cabang-cabang ilmu tersebut.

Sebenarnya praktik perdukunan ini hanyalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh setiap individu yang memiliki persepsi yang saling berbeda satu dengan yang lainnya, baik suatu kepercayaan yang sudah turun-menurun yang dimiliki orang masing-masing individu. Di era globalisasi saat ini, hal seperti perkunanan sebenenarnya sudah mulai pudar di masyarakat seiring dengan teknologi yang berkembang sangat pesat saat ini, disamping itu juga masyarakat sudah pintar untuk memilah hal-hal yang menurutnya baik atau tidak karena, pada dasarnya segala sesuatu berasal dari Tuhan Yang Maha Esa bukan berasal dari manusia karena, pada dasarnya manusia hanya dapat bertindak serta berdoa dan hanya Tuhan Yang Maha Esa sajalah yang dapat menentukan segala yang menurut Tuhan terbaik untuk kita bukan terbaik untuk orang lain . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar