- Gambar peta Indonesia
- Gambar Provinsi Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia bagian Timur
1. Provinsi “ Kalimantan Barat”
Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan dan beribukotakan Pontianak.
Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat
dijuluki provinsi "Seribu Sungai". Julukan ini selaras dengan kondisi geografis
yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya dapat dan sering
dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan
jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat
telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.
Kalimantan Barat berbatasan darat dengan negara bagian Sarawak, Malaysia. Walaupun sebagian
kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut, akan tetapi Kalimantan
Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang
tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang
berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Barat menurut sensus tahun
2004 berjumlah 4.073.304 jiwa (1,85% penduduk Indonesia).
Propinsi Kalimantan Barat terletak
di bagian barat pulau Kalimantan. Dimana secara astronomis terletak di antara 20 08’
Lintang Utara serta 30 05’ Lintang Selatan dan 1080 0’
Bujur Timur dan 114 10’ Bujur Timur. Berdasarkan letak astronomis ini maka
daerah Propinsi Kalimantan Barat tepat dilalui oleh Garis Khatulistiwa (garis
Lintang 00) tepatnya di atas Kota Pontianak. Karena kondisi ini,
menjadikan Propinsi Kalimantan Barat sebagai daerah yang beriklim tropik dengan
suhu udara dan kelembapan yang cukup tinggi.
Sementara,
dari segi geografis kewilayahannya, Propinsi Kalimantan Barat termasuk salah satu propinsi di
Indonesia yang berbatasan dengan Negara Asing yaitu negara bagian Serawak,
Malaysia Timur. Dimana sebagai salah satu Propinsi di Indonesia yang memiliki
jalan akses langsung (jalan darat) untuk dapat memasuki (Indonesia) serta
kembali dari dan ke Malaysia. Hal ini dapat terlihat dengan adanya jalan darat
yang terbentang dari Propinsi kalimantan Barat dan Sarawak yang dikenal dengan
Jalur Pontianak-Entikong-Kucing dengan panjang jalan yaitu 400 Km yang dapat
ditempuh dengan memakan waktu tempuh sekitar 6 (enam) sampai dengan 8 (delapan)
jam perjalanan.
Propinsi
Kalimantan Barat memiliki batas-batas wilayah dengan daerah-daerah
disekitarnya. Adapun batas-batas wilayah Propinsi Kalimantan Barat antara lain :
·
sebelah utara berbatasan dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia
Timur
·
Di sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan Kalimantan
Tengah
·
Di sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur
·
Di sebelah barat berbatasan dengan Laut Natuna dan Selat Karimata
Secara khusus, batas wilayah Propinsi Kalimantan Barat sebelah
utara yang berbatasan dengan wilayah Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur
adalah 4 (empat) Kabupaten yaitu :
§ Kabupaten
Sambas
§ Kabupaten
Sanggau
§ Kabupaten
Sintang
§ Kabupaten
Kapuas Hulu
Kalimantan Barat memiliki luas wilayah sebesar 146.807 km2 atau
sekitar 7,53% dari Luas Negara Indonesia. Dengan luas wilayahnya, menjadikan
propinsi ini merupakan propinsi terluas keempat setelah pertama Propinsi Irian
Jaya (421.891 km2), kedua Propinsi Kalimantan Timur (202.440 km2),
ketiga Propinsi Kalimantan Tengah (152.600 km2). Secara umum,
daratan Kalimantan Barat merupakan bentangan alam dataran rendah yang dilalui
oleh jalur aliran sungai baik besar maupun kecil, di sebelah Barat dan Timur
merupakan perbukitan sepanjang Lembah Kapuas serta Laut Natuna/Selat Karimata. Struktur
dasar tanah rata-rata merupakan vegetasi rawa-rawa yang diisi dengan Hutan
Gambut dan Hutan Mangrove.
Terdapat
bentangan pegunungan yang terbentang dari baguan utara dan di sepanjang selatan
yang berbatasan langsung dengan Propinsi Kalimantan Tengah. Dimana,
pegunungan-pegunungan itu antara lain :
§ Pegunungan
Kalingkang/Kapuas Hulu
§ Pegunungan
Schwaner
§ Gunung
Baturaya (Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang dengan ketinggian 2.278 m dpl)
§ Gunung
Batusambung (Kecamatan Ambalau dengan ketinggian 1770 m dpl)
§ Gunung Lawit
(kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu dengan ketinggian 1767 m dpl)
Propinsi Kalimantan Barat, memiliki beberapa pulau-pulau yang tersebar di seluruh wilayah
laut propinsi ini. Dimana sebagian pulau tersebut merupakan pulau-pulau yang
tidak berpenghuni dan sebagian lagi dijadikan sebagai kawasan konservasi alam
dan Taman Nasional. Setidaknya, pulau-pulau yang dimiliki oleh Propinsi
Kalimantan Barat terbagi atas :
1.
Pulau-pulau kecil, dimana tersebar di sepanjang Selat Karimata dan
Laut Natuna yang berbatasan langsung dengan wilayah-wilayah di Propinsi Riau,
Pulau Sumatera.
2.
Pulau-pulau besar, dimana pulau besarnya seperti Pulau karimatan
dan Pulau Maya, Pulau Penebangan, Pulau Bawal dan Pulau Gelam (di Selat
Karimata, Kabupaten Ketapang), Pulau Laut, Pulau Betangin, Pulau Betangin
Tengah, Pulau Butung, Pulau Nyamuk dan Pulau Karunia (terdapat di kabupaten
Pontianak)
PEMERINTAHAN
Hingga saat ini, Propinsi Kalimantan Barat telah dimekarkan menjadi
2 Kota dan 12 Kabupaten. Dimana dua kabupaten hasil pemekaran yaitu Kabupaten
Kayong Utara dan Kabupaten Kubu Raya. Secara keseluruhan, Kabupaten/Kota yang
terdapat di wilayah administratif Pemerintah Daerah Propinsi Kalimantan Barat
meliputi :
·
Kota Pontianak
·
Kota Singkawang
·
Kabupaten Bengkayang
·
Kabupaten Kayong Utara
·
Kabupaten Kapuas Hulu
·
Kabupaten Ketapang
·
Kabupaten Kubu Raya
·
Kabupaten Landak
·
Kabupaten Melawi
Kondisi Alam
Iklim di Kalimantan Barat beriklim tropik basah, curah hujan merata sepanjang
tahun dengan puncak hujan terjadi pada bulan Januari dan Oktober suhu udara
rata-rata antara 26,0 s/d 27,0 dan kelembaban rata-tara antara 80% s/d 90%
Suku
Menurut
sensus tahun 1930 penduduk Kalimantan Barat Laut (Afdeeling Singkawandan
Afdeeling Pontianak, tidak termasuk afdeeling Ketapang dan afdeeling Sintang)
terdiri atas: Dayak (43,02%), Melayu (29,74%), Banjar (1,06%), Bugis (9,85%),
Jawa (2,99%), suku lainnya (0,47%), tidak diketahui (12,88%). Sukubangsa tahun 1930 di seluruh
Kalbar pada keempat afdeeling yang dominan besar yaitu Dayak (40,4%), Melayu (27,7%), bumiputera lainnya (18,3%)
dan Tionghoa (13%).
Daftar
suku-suku di Kalimantan Barat selengkapnya adalah:
·
Suku Dayak terdiri dari:
1.
Rumpun Kanayatn,
2.
Rumpun Ibanic,
3.
Rumpun Bidoih (Kidoh-Madeh),
4.
Rumpun Banuaka",
5.
Rumpun Kayaanic,
6.
Rumpun Uut Danum,
·
Sak Senganan (Ibanic Moslem),
·
Suku Melayu
·
Suku lainnya:
1.
Suku Banjar
2.
Suku Pesaguan
3.
Suku Bugis
4.
Suku Sunda
5.
Suku Jawa
6.
Suku Madura
7.
Suku Minang
8.
Suku Batak
·
Tionghoa
1.
Hakka
2.
Tiochiu
Bahasa
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang secara umum
dipakai oleh masyarakat di Kalimantan Barat. Selain itu bahasa penghubung,
yaitu Bahasa Melayu
Pontianak, Melayu Sambas dan Bahasa Senganan menurut wilayah
penyebarannya. Demikian juga terdapat beragam jenis Bahasa Dayak, Menurut
penelitian Institut Dayakologi terdapat 188 dialek yang dituturkan oleh suku
Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu dan Khek/Hakka.
Dialek yang di masksudkan terhadap bahasa suku Dayak ini adalah begitu
banyaknya kemiripannya dengan bahasa Melayu, hanya kebanyakan berbeda di ujung
kata seperti makan (Melayu), makatn (Kanayatn), makai (Iban) dan makot
(Melahui).
Khusus
untuk rumpun Uut Danum, bahasanya boleh dikatakan berdiri sendiri dan bukan
merupakan dialek dari kelompok Dayak lainnya. Dialeknya justru ada pada
beberapa sub suku Dayak Uut Danum sendiri. Seperti pada bahasa sub suku Dohoi
misalnya, untuk mengatakan makan saja terdiri dari minimal 16 kosa kata, mulai
dari yang paling halus sampai ke yang paling kasar. Misalnya saja ngolasut
(sedang halus), kuman (umum), dekak (untuk yang lebih tua atau dihormati),
ngonahuk (kasar), monirak (paling kasar) dan Macuh (untuk arwah orang mati).
Bahasa
Melayu di Kalimantan Barat terdiri atas beberapa jenis, antara lain Bahasa
Melayu Pontianak dan Bahasa Melayu Sambas. Bahasa Melayu Pontianak sendiri
memiliki logat yang sama dengan bahasa Melayu
Sarawak, Melayu Malaysia dan Melayu Riau.
Pertanian & Perkebunan
Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang
cukup melimpah. Hasil pertanian Kalimantan Barat diantaranya adalah padi,
jagung, kedelai dan lain-lain. Sedangkan hasil perkebunan diantaranya adalah
karet, kelapa sawit, kelapa, lidah buaya dan lain-lain. Kebun kelapa sawit
sampai Oktober 2010 sudah mencapai 592,000 ha. Kebun-kebun tersebut sebagian
dibangun di hutan yang dikonversi menjadi lahan perkebunan. Kebun-kebun sawit
menguntungkan pengusaha dan penguasa. Para petani peserta menderita sengsara.
Pendapatan petani sawit binaan PTPN XIII hanya 6,6 ons beras per hari/orang.
Sedangkan pengelolaan kebun dengan pola kemitraan hanya memberi 3,3 ons beras
per hari/orang. Kondisi ini lebih buruk dari tanaman paksa (kultuurstelsel)
zaman Hindia Belanda
Tarian Tradisional
- Tari Monong/Manang/Baliatn, merupakan tari Penyembuhan yang terdapat pada seluruh masyarakat Dayak. tari ini berfungsi sebagai penolak/penyembuh/ penangkal penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. tarian ini hadir disaat sang dukun sedang dalam keadaan trance, dan tarian ini merupakan bagian dari upacara adat Bemanang/Balian.
- Tari Pingan, Merupakan Tarian Tunggal pada masyarakat Dayak Mualang Kabupaten Sekadau yang pada masa kini sebagai tari hiburan masyarakat atas rezeki/tuah/makanan yang diberikan oleh Tuhan. Tari ini menggunakan Pingan sebagai media atraksi dan tari ini berangkat dari kebudayaan leluhur pada masa lalu yang berkaitan erat dengan penerimaan/penyambutan tamu/pahlawan.
- Tari Jonggan merupkan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya, Mempawah, Landak yang masih dapat ditemukan dan dinikmati secara visual, tarian ini meceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang pada umumnya diajak untuk menari bersama.
- Tari kondan merupakan tari pergaulan yang diiringi oleh pantun dan musik tradisional masyarakat Dayak Kabupaten sanggau kapuas, kadang kala kesenian kondan ini diiringi oleh gitar. kesenian kondan ini adalah ucapan kebahagiaan terhadap tamu yang berkunjung dan bermalam di daerahnya. kesenian ini dilakukan dengan cara menari dan berbalas pantun.
- Kinyah Uut Danum, adalah tarian perang khas kelompok suku Dayak Uut Danum yang memperlihatkan kelincahan dan kewaspadaan dalam menghadapi musuh. Dewasa ini Kinyah Uut Danum ini banyak diperlihatkan pada acara acara khusus atau sewaktu menyambut tamu yang berkunjung. Tarian ini sangat susah dipelajari karena selain menggunakan Ahpang (Mandau) yang asli, juga karena gerakannya yang sangat dinamis, sehingga orang yang fisiknya kurang prima akan cepat kelelahan.
- Tari Zapin pada masyarakat Melayu kalimantan Barat, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat, sebagai media ungkap kebahagiaan dalam pergaulan. Jika ia menggunakan properti Tembung maka disebut Zapin tembung, jika menggunakan kipas maka di sebut Zapin Kipas.
Alat Musik Tradisional
·
Gong/Agukng, Kollatung (Uut Danum) merupakan alat
musik pukul yang terbuat dari kuningan, merupakan alat musik yang multifungsi
baik sebagai mas kawin, sebagai dudukan simbol semangat dalam pernikahan.
maupun sebagai bahan pembayaran dalam hukum adat.
·
Tawaq (sejenis Kempul) merupakan alat musik untuk
mengiringi tarian tradisional masyarakat Dayak secara umum. Bahasa Dayak Uut
Danum menyebutnya Kotavak.
·
Sapek merupakan alat musik petik tradisional dari
Kapuas hulu dikalangan masyarakat Dayak Kayaan Mendalam kabupaten Kapuas hulu.
Pada masyarakat Uut Danum menyebutnya Konyahpik (bentuknya) agak berbeda
sedikit dengan Sapek.
·
Balikan/Kurating merupakan alat musik petik sejenis
Sapek, berasal dari Kapuas Hulu pada masyarakat Dayak Ibanik, Dayak Banuaka".
·
Kangkuang merupakan alat musik pukul yang terbuat dari
kayu dan berukir, terdapat pada masyarakat Dayak Banuaka Kapuas Hulu.
·
Keledik/Kedire merupakan alat musik terbuat dari labu
dan bilah bambu di mainkan dengan cara ditiup dan dihisap, terdapat di daerah
Kapuas Hulu. Pada suku Dayak Uut Danum di sebut Korondek.
·
Entebong merupakan alat musik Pukul sejenis Gendang
yang banyak terdapat di kelompok Dayak Mualang di daerah Kabupaten Sekadau.
·
Rabab/Rebab, yaitu alat musik gesek, terdapat pada
suku Dayak Uut Danum. Kohotong, yaitu alat musik tiup, terbuat dari dahan
semacam pelepah tanaman liar di hutan seperti pohon enau. Sollokanong (beberapa
suku Dayak lain menyebutnya Klenang) terbuat dari kuningan, bentuknya lebih
kecil dari gong, penggunaannya harus satu set.
·
Terah Umat (pada Dayak Uut Danum) merupakan alat musik
ketuk seperti pada gamelan Jawa. Alat ini terbuat dari besi (umat) maka di
sebut Terah Umat.
Senjata Tradisional
·
Mandau (Ahpang: sebutan
Uut Danum) adalah sejenis Pedang yang memiliki keunikan tersendiri, dengan
ukiran dan kekhasannya. Pada suku Dayak Uut Danum hulunya terbuat dari tanduk
rusa yang diukir, sementara besi bahan Ahpang (Mandau) terbuat dari besi yang ditambang
sendiri dan terdiri dari dua jenis, yaitu Bahtuk Nyan yang terkenal keras dan
tajam sehingga lalat hinggap pun bisa putus tapi mudah patah dan Umat Motihke yang terkenal lentur, beracun dan
tidak berkarat.
·
Keris
·
Tumbak
·
Sumpit (Sohpot: sebutan
Uut Danum)
·
Senapang Lantak
·
Duhung (Uut Danum)
·
Isou Bacou atau Parang
yang kedua sisinya tajam (Uut Danum)
·
Lunjuk atau sejenis tumbak
untuk berburu (Uut Danum)
Tenun
Kain Tenun Tradisional terdapat di beberapa daerah, diantaranya:
·
Tenun Daerah Sambas
·
Tenun Belitang daerah
Kumpang Ilong Kabupaten Sekadau
·
Tenun Ensaid Panjang
Kabupaten Sintang
·
Tenun Kapuas Hulu
Kerajinan Tangan
Berbagai macam kerajinan tangan dapat diperoleh dari daerah ini,
misalnya:
·
Tikar Lampit, di Pontianak
dan daerah Bengkayang, Sintang, Kapuas Hulu, Ketapang.
·
Ukir-ukiran, perisai,
mandau dan lain-lain terdapat di Pontianak dan Kapuas Hulu.
·
Kacang Uwoi (tikar rotan
bermotif) khas suku Dayak Uut Danum.
·
Takui Darok (caping lebar
bermotif) khas suku Dayak Uut Danum.
Kue Tradisional
Kue-kue tradisional banyak dijumpai di tempat ini, misalnya:
·
Lemang, terbuat dari pulut
di masukan ke dalam bambu, merupakan makanan tradisional masyarakat masa lampau
yang kini masih dilestarikan.
·
Lemper, terbuat dari pulut
yang di isi daging/kacang terdapat didaerah Purun merupakan makanan tradisional
·
Lepat, terbuat dari tepung
yang di dalamnya di masukan pisang.
·
Jimut, kue tradisional
pada masyarakat Dayak Mualang daerah Belitang Kabupaten Sekadau yang terbuat
dari tepung yang dibentuk bulatan sebesar bola pimpong.
·
Lulun, sejenis lepat, yamg
isimya gula merah, terdapat di daerah Belitang kab sekadau
·
Lempok, Dodol yang dibuat
dari Durian
·
Tumpi', terdapat pada
masyarakat Dayak kanayatn, yang terbuat dari bahan tepung.
·
Tehpung, kue tradisional
pada dayak Uut Danum, terbuat dari beras pulut yang ditumbuk halus dan
digoreng. Kue ini biasanya di buat pada acara adat, bentuknya ada yang seperti
perahu, gong dan lain-lain.
·
kue lapis berbagai macam
serta kue keranjang dari tionghoa
Masakan dan makanan Tradisional
Kuliner yang bisa kita dapatkan dari daerah ini adalah:
·
Masakan Asam Pedas di
daerah Pontianak
·
Masakan Bubur Pedas di
daerah Sambas
·
Kerupok basah, merupakan
makanan khas Kapuas Hulu
·
Ale-ale, merupakan makanan
khas Ketapang
·
Pansoh, yaitu masakan
daging di dalam bambu pada masyarakat Dayak.
·
Mie Tiau, merupakan
masakan khas Tionghoa Pontianak yang terdapat di kota Pontianak
·
Nasi Ayam dan Mie Pangsit,
merupakan masakan khas penduduk Tionghoa Singkawang dan sekitarnya
2.
PULAU-PULAU TERLUAR INDONESIA YANG
BERBATASAN LAGSUNG DENGAN NEGARA-NEGARA TETANGGA :
Berdasarkan
inventarisasi yang telah dilakukan oleh DISHIDROS TNI AL, terdapat 92 pulau
yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, diantaranya :
- Gambar pulau-pulau terluar Indonesia yang bertanda panah Merah
1.
Pulau Simeulucut, Salaut Besar, Rawa, Rusa, Benggala dan Rondo berbatasan
dengan India
2. Pulau Sentut,, Tokong Malang Baru, Damar, Mangkai, Tokong Nanas, Tokong Belayar, Tokong Boro, Semiun, Subi Kecil, Kepala, Sebatik, Gosong Makasar, Maratua, Sambit, Berhala, Batu Mandi, Iyu Kecil, dan Karimun Kecil berbatasan dengan Malaysia
3. Pulau Nipa, Pelampong, Batu berhenti, dan Nongsa berbatasan dengan Singapura
4. Pulau Sebetul, Sekatung, dan Senua berbatasan dengan Vietnam
5. Pulau Lingian, Salando, Dolangan, Bangkit, Manterawu, Makalehi, Kawalusu, Kawio, Marore, Batu Bawa Ikang, Miangas, Marampit, Intata, kakarutan dan Jiew berbatasan dengan Filipina
6. Pulau Dana, Dana (pulau ini tidak sama dengan Pulau Dana yang disebut pertama kali, terdapat kesamaan nama), Mangudu, Shopialoisa, Barung, Sekel, Panehen, Nusa Kambangan, Kolepon, Ararkula, Karaweira, Penambulai, Kultubai Utara, Kultubai Selatan, Karang, Enu, Batugoyan, Larat, Asutubun, Selaru, Batarkusu, Masela dan Meatimiarang berbatasan dengan Australia
7. Pulau Leti, Kisar, Wetar, Liran, Alor, dan Batek berbatasan dengan Timor Leste
8. Pulau Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras, Bepondo danLiki berbatasan dengan Palau
9. Pulau Laag berbatasan dengan Papua Nugini
10. Pulau Manuk, Deli, Batukecil, Enggano, Mega, Sibarubaru, Sinyaunau, Simuk dan wunga berbatasan dengan samudra Hindia
2. Pulau Sentut,, Tokong Malang Baru, Damar, Mangkai, Tokong Nanas, Tokong Belayar, Tokong Boro, Semiun, Subi Kecil, Kepala, Sebatik, Gosong Makasar, Maratua, Sambit, Berhala, Batu Mandi, Iyu Kecil, dan Karimun Kecil berbatasan dengan Malaysia
3. Pulau Nipa, Pelampong, Batu berhenti, dan Nongsa berbatasan dengan Singapura
4. Pulau Sebetul, Sekatung, dan Senua berbatasan dengan Vietnam
5. Pulau Lingian, Salando, Dolangan, Bangkit, Manterawu, Makalehi, Kawalusu, Kawio, Marore, Batu Bawa Ikang, Miangas, Marampit, Intata, kakarutan dan Jiew berbatasan dengan Filipina
6. Pulau Dana, Dana (pulau ini tidak sama dengan Pulau Dana yang disebut pertama kali, terdapat kesamaan nama), Mangudu, Shopialoisa, Barung, Sekel, Panehen, Nusa Kambangan, Kolepon, Ararkula, Karaweira, Penambulai, Kultubai Utara, Kultubai Selatan, Karang, Enu, Batugoyan, Larat, Asutubun, Selaru, Batarkusu, Masela dan Meatimiarang berbatasan dengan Australia
7. Pulau Leti, Kisar, Wetar, Liran, Alor, dan Batek berbatasan dengan Timor Leste
8. Pulau Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras, Bepondo danLiki berbatasan dengan Palau
9. Pulau Laag berbatasan dengan Papua Nugini
10. Pulau Manuk, Deli, Batukecil, Enggano, Mega, Sibarubaru, Sinyaunau, Simuk dan wunga berbatasan dengan samudra Hindia
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Barat
www.google.com