Selasa, 25 Maret 2014

Teori-Teori Yang Berhubungan Dengan Penalaran

Penalaran merupakan suatu proses berpikir seorang manusia yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang kemudian dapat menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian terhadap suatu hal. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui sehingga proses inilah yang sering disebut dengan menalar. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah mingkin juga tidak bersifat ilmiah.
Dalam penalaran proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut premis (antesedence) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).  Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Melalui proses penalaran, kita memperoleh kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau teori.  Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan.

Penalaran mempunyai beberapa ciri-ciri yaitu antara lain dilakukan dengan sadar, didasarkan oleh sesuatu yg sudah d ketahui, sistematis, terarah dan bertujuan, menghasilkan kesimpulan yang dapat berupa pengetahuan, keputusan dan sikap terbaru, sadar tujuan, premis berupa pengalaman, pengetahuan, ataupun teori yang di dapatkan, pola pemikiran tertentu, dan sifat empiris nasional. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah.  Dari proses penalaran itu dapat dibedakan menjadi 2 metode penalaran yaitu metode penalaran induktif dan metode penalaran deduktif

A.     Metode Penalaran induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Contoh paragraf Induktif:
Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti brigdensshafel muter, salsa (dan Kripton), free dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.

Terdapat 3 jenis dalam metode penalaran induktif
1)      Generalisasi
Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk untuk mengambil kesimpulan umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Generalisasi dibagi menjadi 2, yaitu :
·         generalisasi sempurna : generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
·         Generalisasi tidak sempurna : generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.

2)      Analogi
Adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya. Dalam berfikir Analogis, kita meletakan suatu hubungan baru berdasarkan hubungan-hubungan baru itu.

3)      Hubungan akibat sebab 
Hubungan akibat sebab merupakan suatu proses berfikir dengan bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat, kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.

B.      Metode Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif terebut dapat dimulai dai suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Terdapat 5 jenis metode penalaran deduktif diantaranya :
1)       Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contohnya:
Semua manusia akan mati
Amin adalah manusia
Jadi, Amin akan mati (konklusi / kesimpulan)

2)       Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh :
Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis

3)      Premis
Premis adalah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan.Kemudian premis dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
 Contohnya : Semua Tanaman membutuhkan air. Akasia adalah tanaman. Akasia membutuhkan air.
4)      Proposisi
Proposisi adalah kalimat logika yang merupakan pernyataan tentang antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Proposisi merupakan suatu kegiatan rohani baik menyuguhkan atau mengingkari.
Contohnya : Proposisi yang menyuguhkan “Semua orang Negro hitam” dan proposisi yang mengingkarinya “Semua orang Negro tidak hitam”.
5)      Term
Term adalah suatu kata atau kelompok kata yang menempati subjek (S) dan predikat (P). Tidak semua kata adalah term , meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspresi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri sebagai subyek atau predikat didalam suatu proposisi.
Contohnya : Orangtua asuh, Pecinta Alam. Binatang

DAFTAR PUSTAKA :


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar