Purbalingga
merupakan salah satu tempat favorite saya sejak saya berumur 5 tahun, kira-kira
dari semenjak 15 tahun yang lalu saya sudah sangat menyukai tempat tersebut
karena, kebetulan purbalingga ini merupakan tempat kelahiran orang tua saya
yaitu ibu saya, dan saya hanya menumpang kampung halaman dari tempat kelahiran
ibu saya.
Saya
hampir setiap tahun mengunjungi tempat ini, lebih tepat nya saat libur hari
raya Idul Fitri atau dengan kata lain saya mudik setiap tahun kepurbalingga.
Untuk sampai ke purbalingga saya sering menggunakan kereta api atau kendaraan
pribadi. Kira-kira waktu yang ditempuh untuk sampai kepurbalingga kurang lebih
12 jam perjalanan perjalanan ketika musim mudik telah tiba. Purbalingga terletak
di provinsi jawa tengah yang berdekatan dengan kabupaten purwokerto, banyumas,
dan banjarnegara.
Dipurbalingga
banyak sekali makanan favorit yang saya sukai, yaitu sroto serta mendoannya.
Makanan tersebut merupakan salah satu hal yang wajib bagi saya karena, makanan
tersebut mempunyai cita rasa yang sangat khas dari purbalingga, setiap orang
yang berasal dari purbalingga pasti telah mengetahui makanan tersebut. Di
purbalingga hampir di setiap sudut tempat menjajakan makanan tersebut tepatnya
di daerah sokaraja, di kiri maupun kanan jalan banyak warung yang menjual
makanan tersebut karena, kebetulan juga tempat tersebut banyak terdapat toko
oleh-oleh khas purbalingga, dimana setiap orang yang berasal dari jakarta dan
sekitarnya sering mendatangi tempat tersebut dan salah satu nya adalah saya dan
keluarga ketika mengunjungi purbalingga.
Pada
saat saya masih kecil purbalingga masih terasa suanana pedesaannya dengan udara
yang sangat sejuk, air kali yang masih bening, memasak masih menggunakan kayu
bakar, lalu untuk pun mandi masyarakat masih menggunakan aliran sungai, untuk
melakukan aktivitas pun masyarakat di kampung halaman ibu saya pun masih
menggunakan delman, becak, ataupun sepeda. Waktu Saya kecil pun saya sering
berjalan-jalan di tengah-tengah sawah, bermain di aliran sungai, ataupun
sekedar mencari udara pegunungan dengan berjalan kaki bersama dengan adik
kandung dan adik sepupu saya karena purbalingga berdekatan dengan berdekatan
kaki gunung slamet yang merupakan salah satu gunung terbesar di jawa tengah
sehingga udara di purbalingga pun menjadi sejuk. Dipurbalingga juga terkenal
dengan tempat wisatanya yaitu pemandian air panas batu raden yang berada di
tengah-tengah bagian dari gunung slamet. Disana terdapat 7 tingkatan pemandian
air panasnya dan saya pernah coba untuk mengunjungin pemandian air panas
tersebut dengan udaranya yang sejuk serta air panasnya yang disertai dengan bau
belerang yang begitu menyengat dan ketika saya coba air panas tesebut di kaki
saya memang betul-betul panas yang turun langsung dari atas gunung slamet
sehingga banyak orang yang sengaja dateng ke tempat tersebut untuk mandi dengan
air panas tersebut.
Selain
ke tempat wisata disekitar purbalingga saya juga sering menjelajah
tempat-tempat saudara orang tua saya yang kebetulan banyak yang tinggal di
purbalingga dan salah satu tempatnya berada di bawah puncak gunung slamat
dimana jalannya sangat amazing sekali untuk dilalui dan suasananya pun masih
kental dengan suanana pedesaan. Dan yang menarik saat mengunjungi purbalingga
saya pernah mengunjungi rumah sumanto, satu nama yang pernah menggegerkan
bangsa indonesia dengan aksi kanibalisme nya saat tahun 2005. Saya beserta
keluarga saya sengaja ingin melihat keadaan rumah sumanto yang kebetulan desa
sumanto hanya berjarak kurang lebih 15 km dari rumah kakek saya. Suanana disana
lumayan mencekam karena disana juga terdapat alat-alat maupun tulang yang
dipakai untuk aksi kanibalismenya karena, kebetulan sehari setelah kasi sumanto
ketahuan saya beserta keluarga langsung ketempat tersebut. Akan tetapi seiring
dengan berkembangannya jaman kurang lebih ketika umur saya telah memasuki usia
remaja purbalingga pun telah mengalami perubahan yang begitu pesat karena kini
purbalingga merupakan salah satu kota yang maju di daerah jawa tengah dengan
modernisasi yang sangat pesat sehingga suanana nya pun pada saat saya dewasa
dengan saya dulu masih anak-anak sangat berbeda jauh.
Akan
tetapi itulah purbalingga, tempat dengan segudang cerita disetiap tahunnya
karena adanya teman dan sepupu yang banyak disana. Dalam pikiran saya tidak ada
pernah kata bosan untuk mengunjungi kabupaten purbalingga dengan srotonya yang
begitu khas dilidah saya. Dan banyak cerita yang belum saya ceritakan dalam
tulisan ini. Mudah-mudahan di hari raya Idul Fitri yang akan datang saya dapat
mengunjungi purbalingga kembali, dan saya rasa purbalingga sangat luar biasa
sekali untuk saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar