Pada
era globalisasi yang sangat berkembang cepat seperti sekarang ini, banyak
individu ataupun masyarakat yang sekiranya bersaing secara ketat antara satu
dengan yang lain, dan tidak banyak individu juga yang ingin mencari suatu
masukan dari orang lain ataupun mencari jalan pintas yang di anggap dapat
memenangi persaingan dengan individu lain. Hal seperti itu tidak asing lagi
bagi masyarakat pada umumnya pada masa era globalisasi pada sekarang ini,
dimana salah satunya adanya banyak orang yang berbondong-bondong mencari
seseorang yang dianggap mempunyai suatu kelebihan yang dianggapnya dapat
memberikan suatu gambaran kedepan bagi individu, dimana salah satu nya lewat
praktik perdukunan seperti yang sedang heboh dibicarakan saat ini.
Apakah
sebenarnya praktik perdukunan itu ? praktik perdukunan sebenarnya adalah suatu
praktik yang tidak bersifat fisik dan praktik yang sifatnya non medis, dimana
yang membuka praktik tersebut merupakan orang pintar yang dianggap memiliki
kelebihan ataupun memiliki ilmu kebatinan yang tidak semua orang memilikinya
yang dalam kata lain yang sering didengar oleh masyarakat khususnya masyarakat
Indonesia adalah dukun.
Perdukunan
sebenarnya bukan terjadi pada saat era globalisasi yang modern saat sekarang
ini saja, tetapi sudah ada sejak dulu kala pada saat jaman nenek moyang kita
yang namanya praktik perdukunan sudah terjadi dimasyarakat, bahkan praktik
perdukunan yang terjadi saat sekarang ini dengan praktik perdukunan yang jauh
sebelum era globalisasi yang modern ini kata-kata perdukunan lebih dikenal oleh
masyarakat sebelum era globalisasi saat ini karena, di era globalisasi saat ini
sudah terdapat banyak cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dapat dibuktikan
secara kasat mata melalui cabang-cabang ilmu tersebut.
Sebenarnya
praktik perdukunan ini hanyalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh setiap
individu yang memiliki persepsi yang saling berbeda satu dengan yang lainnya,
baik suatu kepercayaan yang sudah turun-menurun yang dimiliki orang
masing-masing individu. Di era globalisasi saat ini, hal seperti perkunanan
sebenenarnya sudah mulai pudar di masyarakat seiring dengan teknologi yang
berkembang sangat pesat saat ini, disamping itu juga masyarakat sudah pintar
untuk memilah hal-hal yang menurutnya baik atau tidak karena, pada dasarnya
segala sesuatu berasal dari Tuhan Yang Maha Esa bukan berasal dari manusia
karena, pada dasarnya manusia hanya dapat bertindak serta berdoa dan hanya
Tuhan Yang Maha Esa sajalah yang dapat menentukan segala yang menurut Tuhan
terbaik untuk kita bukan terbaik untuk orang lain .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar