Minggu, 27 Oktober 2013

Kereta Magnet Tercepat di Dunia (Maglev)

saya akan sedikit berbagi pengetahuan yang pernah saya baca di salah satu majalah anak-anak yang pernah salah baca kurang lebih 10 tahun yang lalu, dan pengetahuan ini sedikit mengenai ilmu pasti alam yaitu Fisika.

Jepang merupakan satu dari sekian banyak negara yang berhasil membuat kereta tercepat didunia. Bayangkan, kereta tersebut bisa meluncur dengan kecepatan 581 kilometer per jam! Dan hebatnya lagi, kereta ini tidak digerakkan oleh mesin seperti kereta pada umumnya, tetapi oleh kekuatan yang berasal dari magnet. Bukan hanya itu, kereta ini bergerak tanpa menggunakan roda, melainkan melayang diatas rel. Itulah sebabnya kereta ini disebut sebagai kereta Magnetic Levitation tau Maglev.

Bagaimana caranya magnet bisa menggerakkan kereta dengan begitu cepat ?pasti setiap orang bertanya-tanya dalam benaknya masing-masing. Sebenarnya prinsip yang digunakan sangat sederhana. Kita tahu, bahwa ketika dua kutub magnet yang sama saling didekatkan, mereka akan menolak. Sebaliknya, jika dua kutub magnet yang berbeda saling didekatkan, mereka akan saling menarik.

Nah , orang-orang pintar di jepang bahkan jerman menggunakan tenaga tarik dan tolak magnet itu untuk menggerakkan maglev. Tapi magnetnya bukan magnet batangan seperti yang dihasilkan oleh listrik. Jika kita menghubungkan kutub positif dan kutub negatif batere dengan seutas kabel, maka dari aliran listrik yang terjadi itu juga akan menimbulkan medan magnet. Ini disebut dengan elektro magnetis.

Seperti apa mesin Maglev itu? Kita tahu,pada umumnya juga bisa bergerak karena memiliki mesin lokomotif. Tapi maglev tidak demikian. Para insinyur jepang memasang koil yang berfungsi sebagai konduktor atau penghantar arus listrik di kanan kiri badan gerbong kereta. Koil ini bisa menghasilkan tenaga magnetis yang sangat kuat setelah dialiri arus listrik. Begitu kira-kira cara kerja dari kereta tercepat didunia dengan menggunakan cara kerja magnet dan mungkin bangsa indonesia juga bisa meniru negara jepang karena,kereta tersebut ramah lingkungan dan tidak memerlukan bahan bakar untuk menjalankannya, hal tersebut sangat baik untuk bangsa indonesia kita ini.

Harapan saya sih semoga bangsa indonesia dapat lebih baik lagi kedepannya khususnya dalam bidang teknologi seperti negara-negara yang sudah maju, agar bangsa indonesia tidak ketinggalan dalam bidang ilmu dan teknologi. Semoga bangsa kita ini bisa maju untuk kedepannya, jaya terus bangsa indonesiaaaa!!!

Sikap Badan Saat Memainkan Gitar

                         a.    Sikap Badan Pada Waktu Memainkan Gitar untuk Laki-laki
·      Lengkung badan gitar di paha kiri, paha kanan menahan side board bagian belakang. Kaki kiri diletakkan diatas foot stool atau kata lain pijakan pada bangku yang menurut kita nyaman sehingga pada saat memainkannya pun kita jadi santai.
·      Jari tangan kanan digunakan untuk memetik senar di depan lubang suara dengan siku lengan diletakkan di atas side board.
·      Tangan kiri memegang leher gitar dengan kemiringan gitar sekitar 45 derajat, ibu jari berada di belakang leher gitar, dan jari lainnya digunakan untuk menekan senar pada papan tekan.

b.   Sikap Badan pada waktu Memainkan Gitar untuk Perempuan
·    Kaki kiri diletakkan di atas foot stool (bangku kecil), dengan posisi kedua kaki tertutup atau dengan kata lain bersila, lalu lengkung body gitar diletakkan diatas paha kiri dengan kemiringan gitar sekitar 30 derajat, dan side board bagian belakang tidak perlu ditahan.
·      Tangan kiri memegang leher gitar dengan ibu jari berada di belakang leher gitar dan jari lainnya digunakan untuk menekan senar pada papan senar.
·      Jari tangan kanan digunakan untuk memetik senar didepan lubang suara dengan siku lengan diletakkan diatas side board.
  
Istilah-istilah musik yang berhubungan dalam bermain gitar

1.    Garis Staff
Garis Staff adalah garis petunjuk untuk meletakkan not. Garis staff berjumlah lima dengan posisi satu sama lain saling mengejar.

2.    Tanda Ulang (Repeat Mark)
Tanda Ulang adalah tanda petunjuk ulang berupa sepasang titik yang mengampit garis balok not. Tanda ulang lazimnya dibatasi dengan garis batas birama ganda.

3.    Kunci G
Kunci G adalah tanda dalam staff yang menunjukkan letak not G. Letak not G tersebut, selanjutnya menjadi patokan not-not lainnya.

4.    Garis Bar atau Birama
Garis bar atau birama adalah garis yang menjadi petunjuk batas ruas, berupa   garis bujur yang memotong balok not.

5.    Garis Birama Ganda (Double Bar)
        Garis Birama ganda adalah tanda petunjuk akhir lagu atau petunjuk lagu tertentu.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Bagian-bagian pada Gitar Acoustic


1.   Peg
Peg adalah penggulung senar dan pengatur nada senar pada gitar

2.   Nut
Nut adalah dudukan senar dibagian papan tekan untuk menciptakan jarak-jarak pada gitar itu sendiri

3.   Head
Head adalah kepala gitar yang berfungsi sebagai dudukan peg sendiri

4.   Frets
Frets adalah garis melintang pembatas wilayah nada yang terbuat dari logam di papan tengah

5.   Position Marks
Position Marks merupakan titik yang terapat pada leher gitar yang berfungsi sebagai tanda posisi fret tertentu pada leher gitar atau papan tekan. Dengan adanya titik tersebut, tidak perlu menghitung dari awal jika akan menentukan posisi salah satu fret yang jauh dari kepala gitar

6.   Neck
Adalah leher gitar atau stang gitar yang dibagian mukanya terdapat papan tekan dan frets

7.   Heel
Heel adalah tumit gitar yang merupakan pertemuan antara bodi gitar dengan leher gitar

8.   Rosette
Rosette adalah hiasan atau ornamen di pinggiran lubang suara pada gitar

9.   Sound Hole
Merupakan lubang suara pada gitar yang berguna untuk mengeraskan suara yang dihasilkan oleh senar dan ini merupakan salah satu elemen utama pada gitar

10.   Side-Board
Merupakan papan gitar pada bagian samping gitar, khususnya gitar acoustic

11.   Back-Board
Merupakan papan gitar bagian belakang

12.   Face-Board
Face-Board merupakan papan gitar bagian depan yang ditengahnya terdapat sound hole
13.   Bridge Base
Merupakan dudukan senar dan penopang senar pada body gitar untuk menjaga jarak antara senar dan papan tekan

14.   Bridge Saddle
Adalah tumpuan bridge base pada body gitar yang sekaligus untuk mengaitkan ujung senar

15.  Finger Board
Merupakan papan tekan yang berfungsi sebagai tumpuan untuk menekan senar gitar dengan jari tangan

16.   Body
Body adalah badan pada gitar yang terdiri dari papan gitar seperti rosette, bridge base, saddle, dan sebagian papan tekan

Jumat, 11 Oktober 2013

Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen

         1. Model Perilaku Pengambilan keputusan
     ·                    Model Ekonomi 
            yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
     ·             a. Model Manusia Administrasi 
            Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
     ·             b.  Model Manusia Mobicentrik 
            Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
     ·             c.  Model Manusia Organisasi 
            Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
     ·             d. Model Pengusaha Baru 
            Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
     ·             e. Model Sosial 
            Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.

2. Ti    2. Tipe-tipe Proses Pengambilan Keputusan

Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.

Keputusan dibagi dalam 3 tipe :

a.  Keputusan terprogram/keputusan terstruktur yaitu keputusan yang berulang- ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah.
Contoh : Manajer produksi dari PT. XYZ selalu melakukan kegiatan rutin disetiap awal bulan, yaitu dengan melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan.

b.   Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur yaitu keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan - perhitungan serta analisis yg terperinci.
Contoh : Pak Darwin adalah seorang Menejer Keuangan pada PT. Arta. Pekerjaan pada devisi keuangan mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam menginvestasikan serta mengolah keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu diharuskan penggantian mesin di pabrik dan harus menghitungan dengan cermat sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar investasi yang dilakukan tidak merugikan perusahaan.  Maka Pak Darwin harus melakukan keputusan untuk menginvestasikan keuangan perushaan secara cermat.

c.  Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur yaitu keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
Contoh : Pak Andre adalah seorang Presiden Direktur PT. Angkasa. Ia harus selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan yang dia ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan ketahui. Contohnya adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaan agar harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil. 

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah

      a.  Trial & error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan belum tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak boleh dilakukan.
Contohnya : ada klien panas, dicoba diurut, dicoba diberi makan, dicoba ditiup, tdk berhasil dicoba diberi minum, dibuka baju, diberi kompres sampai berhasil panasnya turun, dll.
      b.  Intuisi : penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati. Penyelesaian dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai dasar ilmiah.   Kadang-kadang metode ini juga dapat memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
      c.  Nursing process : Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
      d.   Scientifik methode/Research Process  : Proses riset/ penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis

4. Pembelian
Pengertian keputusan pembelian menurut Helga Drumond (2003:68), adalah mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masingmasing. Definisi keputusan pembelian menurut Nugroho (2003:38) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.


Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Tahap-tahap proses keputusan pembelian (Phillip Kotler, 2005:204) :
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1.       Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2.       Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3.       Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4.       Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5.       Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
5. Diagnosa Perilaku Konsumen
Persaingan dalam dunia bisnis dimasa sekarang baik di pasar dalam negeri/domestik mapun di pasar luar negeri. Apalagi negara Indonesa yang telah melakukan Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2002, hal ini berarti pelaku bisnis yang ada di dalam negeri selain mereka harus bersaing dengan pelaku bisnis lokal mereka juga bersaing dengan pelaku bisnis luar negri karena mereka telah dibebaskan bea masuk produk yang mereka tawarkan di pasar dalam negeri. untuk mengenakan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberikan produk yang mutunya lebih baik, harganya baik, pelayanannya lebih baik dari para pesaingnya.
 Sumber : 
Buku PERILAKU KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN
Untuk Memenangkan Pesaingan Bisnis. Edisi 2
Penulis Buku : Prof. Dr. J Supranto, M.A., APU dan Dr. H. Nandan Limakrisna, Ir., MM., CQM
Penerbit : Mitra Wacana Media

Jumat, 04 Oktober 2013

SEGMENTASI

Pengertian segmentasi pasar

Suatu perusahaan pada umumnya tak mampu beroperasi didalam pasar yang sangat luas melayani seluruh konsumen. konsumen terlalu banyak berpencar-pencar dan sangat bervariasi kebutuhan dan keinginan mereka. beberapa pesaing akan mendapatkan posisi yang lebih baik di dalam segmen konsumen yang khusus dari pasar yang terlalu luas tersebut.

Segmentasi pasar adalah kelompok atau pengelompokan konsumen yang kebutuhan dan keinginannya relatif sama, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk.

Variabel-variabel yang berbeda dipergunakan untuk membentuk segmen pasar konsumen. variabel-variabel tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu Segmentasi Geografis dan Segmentasi Demografis, berikut penjelasannya :

1.Segmentasi Geografis
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
sebagai contoh mi instan nissin dari jepang dijual di sebagian besar negara Asia akan tetapidisesuaikan dengan kebutuhan regional. Di india, dimana penduduknya berbeda dengan orang Jepang, orang india tidak menggunakan "chopsticks", maka bakminya dipotong pendek tidak panjang serta tidak menggunakan aroma daging sapi, sebab kebanyakan orang india vegetarian. kira-kira seperti itu contoh dari apa yang dimaksud dengan Segmentasi Geografis.

2. Segmentasi Demografi
Segmentasi Demografis memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan. Sebenarnya variabel demografis merupakan dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok konsumen.

Salah satu alasan yang kuat ialah kebutuhan, preferensi, "usage rate" para konsumen yang sering berkolerasi sangat kuat dengan variabel demografis. 
Alasan lainnya ialah bahwa variabel demografis lebih mudah diukur dibandingkan dengan variabel lainnya.

Dalam segmentasi pasar ini, saya mencoba untuk menganalisis salah satu persuhaan roti terbesar di indonesia yaitu PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk.
Nippon Indosari Corpindo, sebuah perseroan,  merupakan produsen roti terbesar di Indonesia, mempunyai merek dagang yang terkenal di Indonesia yaitu Sari Roti. Pada tahun 1995 Sari Roti kali pertama ditampilkan. Nippon Indosari Carpindo sekarang sudah memproduksi berbagai jenis produk roti tawar dan roti manis melalui merek dagang Sari Roti dan Boti, sementara Sari Cake merupakan produksi perusahaan ini dalam menghasilkan chiffon cake. Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, berlokasi di Blok W, demikian merupakan pabrik pertama Nippon Indosari Corpindo.



  • Dilihat dari segmentasi pasarnya, PT. Nippon Indosari Corpindo sangat baik dalam menenpatkan produk-produknya yang sangat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para konsumen. produk-produk sari roti yang di produksi oleh PT. Nippon Indosari Corpindo bayak dipasarkan atau diperjualbelikan di hampir setiap super market dari yang besar sampai yang kecil dan ritel-ritel yang ada di indonesia, bahkan produk sari roti juga telah di pasarkan di warung-warung/toko klontong di setiap sudut jalan serta terdapat juga pedagang keliling yang memasarkan produk sari roti setiap pagi, itu merupakan salah bukti bahwa PT Nippon Indosari Corpindo sangat baik dalam melakukan segmentasi pasar. hal ini membuktikan bagaimana PT Nippon Indosari Corpindo telah berusaha dengan sangat maksimal untuk memberikan kepuasan untuk para konsumennya. Bahkan dari kesetiaan nya kepada para konsumen PT Nippon Indosari Corpindo  mendapatkan sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point pada tahun 2006, yakni sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen Nippon Indosari Corpindo dalam mengedepankan 3 H: Halal, Hygienic, Healthy). 3 H tersebut, melekat pada setiap produk Sari Roti. Selain daripada itu, keseluruhan produk Sari Roti sudah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia. Selaku penghasil roti terbesar di Indonesia, Nippon Indosari Corpindo sudah meraih berbagai macam penghargaan, di antaranya: sejak tahun 2009 sampai sekarang menjadi Top Brand dan Top Brand for Kids, Original Brand 2010, Marketing Award 2010, sampai penghargaan dari Forbes Asia.

  • Dari segi Profitabilitas dapat di simpulkan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo sebagai perusahaan tersukses dalam bidang produk roti di indonesia. karena dimana pun saat konsumen mencari roti yang di konsumsi pasti pertama kali yang di tanyakan adalah produk sari roti ini, jadi untuk segi profitabilitas PT Nippon Indosari Corpindo sangat baik.
  • Demi menghasilkan produk yang bermutu, salah satu faktor yang sangat berperan ialah pemilihan bahan baku. Dengan bahan baku yang berkualitas, maka demikian hasilnya pun akan menjadi baik. bahan baku dipilih lewat proses seleksi yang sangat disesuaikan dengan standar yang sudah ditetapkan di internal perseroan, begitulah proses pembuatan Sari Roti. Bahan baku yang telah terpilih mesti memenuhi syarat mampu menghasilkan berupa roti yang bermutu, baik dari segi penampakan, tekstur, aroma, sampai rasa.Pengiriman bahan baku dari pemasok, setibanya di perusahaan diperiksa terlebih dahulu secara sangat ketat, dengan tujuan supaya pemasok yang sudah terpilih mampu menjaga konsistensi kualitas dari bahan baku yang diterima. Bahan baku yang diterima selanjutnya ditaruh atau disimpan di gudang bahan baku sesuai dengan syarat standar penyimpanan tiap-tiap bahan Bahan baku ditimbang sesuai dengan standar racikan yang sudah ditetapkan, itu terjadi ketika pada saat dimulainya proses pembutan roti. Operator yang bertugas mesti memastikan bahwasanya tiap-tiap bahan baku yang digunakan sudah ditimbang dengan benar supaya dapat menjaga konsistensi mutu roti yang dihasilkan.

Sumber :

Buku PERILAKU KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN
Untuk Memenangkan Pesaingan Bisnis. Edisi 2
Penulis Buku : Prof. Dr. J Supranto, M.A., APU dan Dr. H. Nandan Limakrisna, Ir., MM., CQM
Penerbit : Mitra Wacana Media

http://id.wikipedia.org/wiki/Nippon_Indosari_Corpindo
http://indojobhunter.com/lowongan-kerja-terbaru-nippon-indosari-corpindo-sari-roti.html







Pendahuluan : Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah tanpa harus berfikir 2 kali, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan ata pemikiran yang matang.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen :
Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Tipe – Tipe Perilaku Pembelian
Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :

a. Budget Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.


b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.


c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.


d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.

sifat dari perilaku konsumen

1. Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain
2. Consumer Behavior Involves Interactions
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
3. Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.