Rabu, 03 April 2013

Peta Indonesia, provinsi yang berbatasan langsung dengan negara lain "Kalimantan Barat", dan 8 pulau Terluar yang ditandai



  •  Gambar peta Indonesia


  • Gambar Provinsi Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia bagian Timur




1.     Provinsi “ Kalimantan Barat”

Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan dan beribukotakan Pontianak.
Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki provinsi "Seribu Sungai".  Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.
Kalimantan Barat berbatasan darat dengan negara bagian Sarawak, Malaysia. Walaupun sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut, akan tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Barat menurut sensus tahun 2004 berjumlah 4.073.304 jiwa (1,85% penduduk Indonesia).
Propinsi Kalimantan Barat terletak di bagian barat pulau Kalimantan. Dimana secara astronomis terletak di antara 20 08’ Lintang Utara serta 30 05’ Lintang Selatan dan 1080 0’ Bujur Timur dan 114 10’ Bujur Timur. Berdasarkan letak astronomis ini maka daerah Propinsi Kalimantan Barat tepat dilalui oleh Garis Khatulistiwa (garis Lintang 00) tepatnya di atas Kota Pontianak. Karena kondisi ini, menjadikan Propinsi Kalimantan Barat sebagai daerah yang beriklim tropik dengan suhu udara dan kelembapan yang cukup tinggi.

Sementara, dari segi geografis kewilayahannya, Propinsi Kalimantan Barat termasuk salah satu propinsi di Indonesia yang berbatasan dengan Negara Asing yaitu negara bagian Serawak, Malaysia Timur. Dimana sebagai salah satu Propinsi di Indonesia yang memiliki jalan akses langsung (jalan darat) untuk dapat memasuki (Indonesia) serta kembali dari dan ke Malaysia. Hal ini dapat terlihat dengan adanya jalan darat yang terbentang dari Propinsi kalimantan Barat dan Sarawak yang dikenal dengan Jalur Pontianak-Entikong-Kucing dengan panjang jalan yaitu 400 Km yang dapat ditempuh dengan memakan waktu tempuh sekitar 6 (enam) sampai dengan 8 (delapan) jam perjalanan.

Propinsi Kalimantan Barat memiliki batas-batas wilayah dengan daerah-daerah disekitarnya. Adapun batas-batas wilayah Propinsi Kalimantan Barat antara lain :
·         sebelah utara berbatasan dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia Timur
·         Di sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan Kalimantan Tengah
·         Di sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur
·         Di sebelah barat berbatasan dengan Laut Natuna dan Selat Karimata
Secara khusus, batas wilayah Propinsi Kalimantan Barat sebelah utara yang berbatasan dengan wilayah Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur adalah 4 (empat) Kabupaten yaitu :
§  Kabupaten Sambas
§  Kabupaten Sanggau
§  Kabupaten Sintang
§  Kabupaten Kapuas Hulu

Kalimantan Barat memiliki luas wilayah sebesar 146.807 km2 atau sekitar 7,53% dari Luas Negara Indonesia. Dengan luas wilayahnya, menjadikan propinsi ini merupakan propinsi terluas keempat setelah pertama Propinsi Irian Jaya (421.891 km2), kedua Propinsi Kalimantan Timur (202.440 km2), ketiga Propinsi Kalimantan Tengah (152.600 km2). Secara umum, daratan Kalimantan Barat merupakan bentangan alam dataran rendah yang dilalui oleh jalur aliran sungai baik besar maupun kecil, di sebelah Barat dan Timur merupakan perbukitan sepanjang Lembah Kapuas serta Laut Natuna/Selat Karimata. Struktur dasar tanah rata-rata merupakan vegetasi rawa-rawa yang diisi dengan Hutan Gambut dan Hutan Mangrove.

Terdapat bentangan pegunungan yang terbentang dari baguan utara dan di sepanjang selatan yang berbatasan langsung dengan Propinsi Kalimantan Tengah. Dimana, pegunungan-pegunungan itu antara lain :
§  Pegunungan Kalingkang/Kapuas Hulu
§  Pegunungan Schwaner
§  Gunung Baturaya (Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang dengan ketinggian 2.278 m dpl)
§  Gunung Batusambung (Kecamatan Ambalau dengan ketinggian 1770 m dpl)
§  Gunung Lawit (kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu dengan ketinggian 1767 m dpl)

Propinsi Kalimantan Barat, memiliki beberapa pulau-pulau yang tersebar di seluruh wilayah laut propinsi ini. Dimana sebagian pulau tersebut merupakan pulau-pulau yang tidak berpenghuni dan sebagian lagi dijadikan sebagai kawasan konservasi alam dan Taman Nasional. Setidaknya, pulau-pulau yang dimiliki oleh Propinsi Kalimantan Barat terbagi atas :
1.      Pulau-pulau kecil, dimana tersebar di sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan langsung dengan wilayah-wilayah di Propinsi Riau, Pulau Sumatera.
2.      Pulau-pulau besar, dimana pulau besarnya seperti Pulau karimatan dan Pulau Maya, Pulau Penebangan, Pulau Bawal dan Pulau Gelam (di Selat Karimata, Kabupaten Ketapang), Pulau Laut, Pulau Betangin, Pulau Betangin Tengah, Pulau Butung, Pulau Nyamuk dan Pulau Karunia (terdapat di kabupaten Pontianak)

PEMERINTAHAN
Hingga saat ini, Propinsi Kalimantan Barat telah dimekarkan menjadi 2 Kota dan 12 Kabupaten. Dimana dua kabupaten hasil pemekaran yaitu Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Kubu Raya. Secara keseluruhan, Kabupaten/Kota yang terdapat di wilayah administratif Pemerintah Daerah Propinsi Kalimantan Barat meliputi :
·         Kota Pontianak
·         Kota Singkawang
·         Kabupaten Bengkayang
·         Kabupaten Kayong Utara
·         Kabupaten Kapuas Hulu
·         Kabupaten Ketapang
·         Kabupaten Kubu Raya
·         Kabupaten Landak
·         Kabupaten Melawi

Kondisi Alam
Iklim di Kalimantan Barat beriklim tropik basah, curah hujan merata sepanjang tahun dengan puncak hujan terjadi pada bulan Januari dan Oktober suhu udara rata-rata antara 26,0 s/d 27,0 dan kelembaban rata-tara antara 80% s/d 90%

Suku
Menurut sensus tahun 1930 penduduk Kalimantan Barat Laut (Afdeeling Singkawandan Afdeeling Pontianak, tidak termasuk afdeeling Ketapang dan afdeeling Sintang) terdiri atas: Dayak (43,02%), Melayu (29,74%), Banjar (1,06%), Bugis (9,85%), Jawa (2,99%), suku lainnya (0,47%), tidak diketahui (12,88%). Sukubangsa tahun 1930 di seluruh Kalbar pada keempat afdeeling yang dominan besar yaitu Dayak (40,4%), Melayu (27,7%), bumiputera lainnya (18,3%) dan Tionghoa (13%).

Daftar suku-suku di Kalimantan Barat selengkapnya adalah:
·         Suku Dayak terdiri dari:
1.     Rumpun Kanayatn,
2.     Rumpun Ibanic,
3.     Rumpun Bidoih (Kidoh-Madeh),
4.     Rumpun Banuaka",
5.     Rumpun Kayaanic,
6.     Rumpun Uut Danum,

·         Sak Senganan (Ibanic Moslem),
·         Suku Melayu
·         Suku lainnya:
1.     Suku Banjar
2.     Suku Pesaguan
3.     Suku Bugis
4.     Suku Sunda
5.     Suku Jawa
6.     Suku Madura
7.     Suku Minang
8.     Suku Batak
·         Tionghoa
1.     Hakka
2.     Tiochiu

Bahasa

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang secara umum dipakai oleh masyarakat di Kalimantan Barat. Selain itu bahasa penghubung, yaitu Bahasa Melayu Pontianak, Melayu Sambas dan Bahasa Senganan menurut wilayah penyebarannya. Demikian juga terdapat beragam jenis Bahasa Dayak, Menurut penelitian Institut Dayakologi terdapat 188 dialek yang dituturkan oleh suku Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu dan Khek/Hakka. Dialek yang di masksudkan terhadap bahasa suku Dayak ini adalah begitu banyaknya kemiripannya dengan bahasa Melayu, hanya kebanyakan berbeda di ujung kata seperti makan (Melayu), makatn (Kanayatn), makai (Iban) dan makot (Melahui).
Khusus untuk rumpun Uut Danum, bahasanya boleh dikatakan berdiri sendiri dan bukan merupakan dialek dari kelompok Dayak lainnya. Dialeknya justru ada pada beberapa sub suku Dayak Uut Danum sendiri. Seperti pada bahasa sub suku Dohoi misalnya, untuk mengatakan makan saja terdiri dari minimal 16 kosa kata, mulai dari yang paling halus sampai ke yang paling kasar. Misalnya saja ngolasut (sedang halus), kuman (umum), dekak (untuk yang lebih tua atau dihormati), ngonahuk (kasar), monirak (paling kasar) dan Macuh (untuk arwah orang mati).
Bahasa Melayu di Kalimantan Barat terdiri atas beberapa jenis, antara lain Bahasa Melayu Pontianak dan Bahasa Melayu Sambas. Bahasa Melayu Pontianak sendiri memiliki logat yang sama dengan bahasa Melayu Sarawak, Melayu Malaysia dan Melayu Riau.

Pertanian & Perkebunan

Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang cukup melimpah. Hasil pertanian Kalimantan Barat diantaranya adalah padi, jagung, kedelai dan lain-lain. Sedangkan hasil perkebunan diantaranya adalah karet, kelapa sawit, kelapa, lidah buaya dan lain-lain. Kebun kelapa sawit sampai Oktober 2010 sudah mencapai 592,000 ha. Kebun-kebun tersebut sebagian dibangun di hutan yang dikonversi menjadi lahan perkebunan. Kebun-kebun sawit menguntungkan pengusaha dan penguasa. Para petani peserta menderita sengsara. Pendapatan petani sawit binaan PTPN XIII hanya 6,6 ons beras per hari/orang. Sedangkan pengelolaan kebun dengan pola kemitraan hanya memberi 3,3 ons beras per hari/orang. Kondisi ini lebih buruk dari tanaman paksa (kultuurstelsel) zaman Hindia Belanda

Tarian Tradisional

  • Tari Monong/Manang/Baliatn, merupakan tari Penyembuhan yang terdapat pada seluruh masyarakat Dayak. tari ini berfungsi sebagai penolak/penyembuh/ penangkal penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. tarian ini hadir disaat sang dukun sedang dalam keadaan trance, dan tarian ini merupakan bagian dari upacara adat Bemanang/Balian.
  • Tari Pingan, Merupakan Tarian Tunggal pada masyarakat Dayak Mualang Kabupaten Sekadau yang pada masa kini sebagai tari hiburan masyarakat atas rezeki/tuah/makanan yang diberikan oleh Tuhan. Tari ini menggunakan Pingan sebagai media atraksi dan tari ini berangkat dari kebudayaan leluhur pada masa lalu yang berkaitan erat dengan penerimaan/penyambutan tamu/pahlawan.
  • Tari Jonggan merupkan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya, Mempawah, Landak yang masih dapat ditemukan dan dinikmati secara visual, tarian ini meceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang pada umumnya diajak untuk menari bersama.
  • Tari kondan merupakan tari pergaulan yang diiringi oleh pantun dan musik tradisional masyarakat Dayak Kabupaten sanggau kapuas, kadang kala kesenian kondan ini diiringi oleh gitar. kesenian kondan ini adalah ucapan kebahagiaan terhadap tamu yang berkunjung dan bermalam di daerahnya. kesenian ini dilakukan dengan cara menari dan berbalas pantun.
  • Kinyah Uut Danum, adalah tarian perang khas kelompok suku Dayak Uut Danum yang memperlihatkan kelincahan dan kewaspadaan dalam menghadapi musuh. Dewasa ini Kinyah Uut Danum ini banyak diperlihatkan pada acara acara khusus atau sewaktu menyambut tamu yang berkunjung. Tarian ini sangat susah dipelajari karena selain menggunakan Ahpang (Mandau) yang asli, juga karena gerakannya yang sangat dinamis, sehingga orang yang fisiknya kurang prima akan cepat kelelahan.
  • Tari Zapin pada masyarakat Melayu kalimantan Barat, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat, sebagai media ungkap kebahagiaan dalam pergaulan. Jika ia menggunakan properti Tembung maka disebut Zapin tembung, jika menggunakan kipas maka di sebut Zapin Kipas.


Alat Musik Tradisional      
·         Gong/Agukng, Kollatung (Uut Danum) merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kuningan, merupakan alat musik yang multifungsi baik sebagai mas kawin, sebagai dudukan simbol semangat dalam pernikahan. maupun sebagai bahan pembayaran dalam hukum adat.
·         Tawaq (sejenis Kempul) merupakan alat musik untuk mengiringi tarian tradisional masyarakat Dayak secara umum. Bahasa Dayak Uut Danum menyebutnya Kotavak.
·         Sapek merupakan alat musik petik tradisional dari Kapuas hulu dikalangan masyarakat Dayak Kayaan Mendalam kabupaten Kapuas hulu. Pada masyarakat Uut Danum menyebutnya Konyahpik (bentuknya) agak berbeda sedikit dengan Sapek.
·         Balikan/Kurating merupakan alat musik petik sejenis Sapek, berasal dari Kapuas Hulu pada masyarakat Dayak Ibanik, Dayak Banuaka".
·         Kangkuang merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kayu dan berukir, terdapat pada masyarakat Dayak Banuaka Kapuas Hulu.
·         Keledik/Kedire merupakan alat musik terbuat dari labu dan bilah bambu di mainkan dengan cara ditiup dan dihisap, terdapat di daerah Kapuas Hulu. Pada suku Dayak Uut Danum di sebut Korondek.
·         Entebong merupakan alat musik Pukul sejenis Gendang yang banyak terdapat di kelompok Dayak Mualang di daerah Kabupaten Sekadau.
·         Rabab/Rebab, yaitu alat musik gesek, terdapat pada suku Dayak Uut Danum. Kohotong, yaitu alat musik tiup, terbuat dari dahan semacam pelepah tanaman liar di hutan seperti pohon enau. Sollokanong (beberapa suku Dayak lain menyebutnya Klenang) terbuat dari kuningan, bentuknya lebih kecil dari gong, penggunaannya harus satu set.
·         Terah Umat (pada Dayak Uut Danum) merupakan alat musik ketuk seperti pada gamelan Jawa. Alat ini terbuat dari besi (umat) maka di sebut Terah Umat.

 


 

Senjata Tradisional

·         Mandau (Ahpang: sebutan Uut Danum) adalah sejenis Pedang yang memiliki keunikan tersendiri, dengan ukiran dan kekhasannya. Pada suku Dayak Uut Danum hulunya terbuat dari tanduk rusa yang diukir, sementara besi bahan Ahpang (Mandau) terbuat dari besi yang ditambang sendiri dan terdiri dari dua jenis, yaitu Bahtuk Nyan yang terkenal keras dan tajam sehingga lalat hinggap pun bisa putus tapi mudah patah dan Umat Motihke yang terkenal lentur, beracun dan tidak berkarat.

·         Keris

·         Tumbak
·         Sumpit (Sohpot: sebutan Uut Danum)
·         Senapang Lantak
·         Duhung (Uut Danum)
·         Isou Bacou atau Parang yang kedua sisinya tajam (Uut Danum)
·         Lunjuk atau sejenis tumbak untuk berburu (Uut Danum)

 

Tenun

Kain Tenun Tradisional terdapat di beberapa daerah, diantaranya:
·         Tenun Daerah Sambas
·         Tenun Belitang daerah Kumpang Ilong Kabupaten Sekadau
·         Tenun Ensaid Panjang Kabupaten Sintang
·         Tenun Kapuas Hulu

 

Kerajinan Tangan

Berbagai macam kerajinan tangan dapat diperoleh dari daerah ini, misalnya:
·         Tikar Lampit, di Pontianak dan daerah Bengkayang, Sintang, Kapuas Hulu, Ketapang.
·         Ukir-ukiran, perisai, mandau dan lain-lain terdapat di Pontianak dan Kapuas Hulu.
·         Kacang Uwoi (tikar rotan bermotif) khas suku Dayak Uut Danum.
·         Takui Darok (caping lebar bermotif) khas suku Dayak Uut Danum.

 

Kue Tradisional

Kue-kue tradisional banyak dijumpai di tempat ini, misalnya:
·         Lemang, terbuat dari pulut di masukan ke dalam bambu, merupakan makanan tradisional masyarakat masa lampau yang kini masih dilestarikan.
·         Lemper, terbuat dari pulut yang di isi daging/kacang terdapat didaerah Purun merupakan makanan tradisional
·         Lepat, terbuat dari tepung yang di dalamnya di masukan pisang.
·         Jimut, kue tradisional pada masyarakat Dayak Mualang daerah Belitang Kabupaten Sekadau yang terbuat dari tepung yang dibentuk bulatan sebesar bola pimpong.
·         Lulun, sejenis lepat, yamg isimya gula merah, terdapat di daerah Belitang kab sekadau
·         Lempok, Dodol yang dibuat dari Durian
·         Tumpi', terdapat pada masyarakat Dayak kanayatn, yang terbuat dari bahan tepung.
·         Tehpung, kue tradisional pada dayak Uut Danum, terbuat dari beras pulut yang ditumbuk halus dan digoreng. Kue ini biasanya di buat pada acara adat, bentuknya ada yang seperti perahu, gong dan lain-lain.
·         kue lapis berbagai macam serta kue keranjang dari tionghoa

 

Masakan dan makanan Tradisional

Kuliner yang bisa kita dapatkan dari daerah ini adalah:
·         Masakan Asam Pedas di daerah Pontianak
·         Masakan Bubur Pedas di daerah Sambas
·         Kerupok basah, merupakan makanan khas Kapuas Hulu
·         Ale-ale, merupakan makanan khas Ketapang
·         Pansoh, yaitu masakan daging di dalam bambu pada masyarakat Dayak.
·         Mie Tiau, merupakan masakan khas Tionghoa Pontianak yang terdapat di kota Pontianak
·         Nasi Ayam dan Mie Pangsit, merupakan masakan khas penduduk Tionghoa Singkawang dan sekitarnya

2.           PULAU-PULAU TERLUAR INDONESIA YANG BERBATASAN LAGSUNG DENGAN NEGARA-NEGARA TETANGGA :

Berdasarkan inventarisasi yang telah dilakukan oleh DISHIDROS TNI AL, terdapat 92 pulau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, diantaranya :
  • Gambar pulau-pulau terluar Indonesia yang bertanda panah Merah


1. Pulau Simeulucut, Salaut Besar, Rawa, Rusa, Benggala dan Rondo berbatasan dengan India
2. Pulau Sentut,, Tokong Malang Baru, Damar, Mangkai, Tokong Nanas, Tokong Belayar, Tokong Boro, Semiun, Subi Kecil, Kepala, Sebatik, Gosong Makasar, Maratua, Sambit, Berhala, Batu Mandi, Iyu Kecil, dan Karimun Kecil berbatasan dengan Malaysia
3. Pulau Nipa, Pelampong, Batu berhenti, dan Nongsa berbatasan dengan Singapura
4. Pulau Sebetul, Sekatung, dan Senua berbatasan dengan Vietnam
5. Pulau Lingian, Salando, Dolangan, Bangkit, Manterawu, Makalehi, Kawalusu, Kawio, Marore, Batu Bawa Ikang, Miangas, Marampit, Intata, kakarutan dan Jiew berbatasan dengan Filipina
6. Pulau Dana, Dana (pulau ini tidak sama dengan Pulau Dana yang disebut pertama kali, terdapat kesamaan nama), Mangudu, Shopialoisa, Barung, Sekel, Panehen, Nusa Kambangan, Kolepon, Ararkula, Karaweira, Penambulai, Kultubai Utara, Kultubai Selatan, Karang, Enu, Batugoyan, Larat, Asutubun, Selaru, Batarkusu, Masela dan Meatimiarang berbatasan dengan Australia
7. Pulau Leti, Kisar, Wetar, Liran, Alor, dan Batek berbatasan dengan Timor Leste
8. Pulau Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras, Bepondo danLiki berbatasan dengan Palau
9. Pulau Laag berbatasan dengan Papua Nugini
10. Pulau Manuk, Deli, Batukecil, Enggano, Mega, Sibarubaru, Sinyaunau, Simuk dan wunga berbatasan dengan samudra Hindia

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Barat

              www.google.com











My Favorite Food " Gado-gago & Bakmi jawa khas jawa tengah"


Gado-Gado “Salad of Indonesia”





Bahan Membuat Gado Gado :

·         150 gr tahu putih, goreng dan iris tipis.
·         150 gr tempe, goreng dan iris tipis
·         150 gr kol, buang tulangnya, rebus dan iris tipis.
·         150 gr taoge, buang akarnya, seduh dengan air panas
·         minyak untuk menggoreng
·         air, untuk merebus
·         150 gr kacang panjang, siangi potong 2 cm dan rebus
·         150 gr selada keriting, iris 2 cm
·         3 butir telur ayam, rebus dan potong masing masing jadi 2 bagian
·         1 buah mentimun, buang kulitnya, iris tipis.
·         1 buah tomat merah, potong menjadi 8 bagian
·          
Bahan Saus Kacang :                                                                

·         250 gr kacang tanah, sangrai buang kulitnya lalu haluskan
·         2 sendok makan, minyak sayur
·         5 siung bawang putih, haluskan
·         3 buah cabai merah, haluskan
·         5 lembar daun jeruk purut
·         500 ml santan dari 1/2 butir kelapa parut.
·         50 gr gula merah, sisir halus
·         3 sendok makan, air asam jawa.
·         1 sendok teh, garam

Cara Menyajikan  Gado Gado : 

1.      Goreng tahu dengan minyak banyak hingga garing lalu lakukan hal yang sama dengan tempe.
2.      Susun sayuran, selada, telur, mentimun, dan tomat, tempe dan tahu dalam piring saji, sisihkan
3.      Untuk saus, panaskan minyak, tumis, bawang putih, cabai merah, dan daun jeruk hingga harum.
4.      Masukkan kacang tanah halus dan santan lalu aduk hingga mendidih. Masukkan gula merah, air asam jawa dan garam, masak hingga gula merah harum dan angkat.
5.      Siram saus kacang di atas sayuran dan sajikan segera.



Bakmi Godog Khas Jawa Tengah




     Bahan:

400 gr mie basah

200 gr kol
2 bh tomat
3 btg daun bawang
2 btg daun seledri
400 gr ayam goreng
4 sdm minyak goreng
1,5ltr kaldu ayam kampung (dari ayam rebus sebelum digoreng).
2 btr telur, kocok lepas
2 sdm kecap manis
2 sdm bawang goreng

Pelengkap:

acar mentah
emping goreng

Bumbu halus:

4 bh bawang putih
6 btr bawang merah
4 btr kemiri
1 sdt merica
3 sdt garam

Cara membuat:

Ø  siram mie dengan air hangat, tiriskan. Iris kol ukuran 1 cm. belah-belah tomat, iris-iris daun bawang 1 cm, iris halus seledri, suwir-suwir daging ayam buang tulangnya, sisihkan.
Ø  Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bumbu halus sampai harum, tuangi kaldu. Setelah kaldu mendidh tuangi telur kocok sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan sampai telur matang dan bergumpal kecil-kecil, masukkan kecap manis dan ayam suwir, lalu didihkan kembali.
Ø  Masukkan kol, tomat dan daun bawang, masak sampai sayuran agak layu, tambahkan mie dan seledri, aduk sebentar, angkat.
Ø  Taruh mi rebus kedalam piring saji, taburi bawang goreng. Hidangkan selagi panas dengan pelengkap acar dan emping goreng.